Christian Louboutin ialah desainer sepatu yang blak-blakan berbicara bahwa dirinya membenci kenyamanan. Ia tidak bahagia menciptakan sepatu ergonomis yang membuat sang pengguna betah mengenakan sepatu berjam-jam tanpa keluhan. Sepatu karyanya memang bisa membuat kaki lecet dan pegal, apalagi saat pertama kali digunakan. Dasar sepatu tidak empuk, bagian pinggir mulai kaku dan keras, dan sepatu seolah tercipta untuk mereka yang miliki telapak kaki ramping. kenakan sepatu karyanya ibarat kenakan korset pelangsing.
Tujuannya membuat merek sepatu paling populer di dunia ini juga serupa dengan alasan terciptanya korset: membuat postur tubuh nampak lebih baik. Ia miliki persepsi tersendiri berkenaan sepatu. Louboutin beranggapan: saat memilih sepatu, para wanita tidak fokus ke bentuk, melainkan fokus pada bagaimana postur tubuh atau total tampilan saat mengenakan sepatu. Di benaknya, postur wanita bakal tampak lebih baik saat pakai sepatu hak. Maka dia jadi yakin untuk jadi desainer sepatu hak.
Profil Singkat Sang Maestro Louboutin
Pria berdarah Mesir yang lahir di Paris ini terobsesi menggambar sepatu wanita berjenis stiletto atau platform dengan hak 10-15 centimeter. Ia sempat berbicara pada majalah W bahwa kegemarannya menggambar sepatu hak nampak selagi ia berusia 12 tahun. Waktu itu Louboutin terpana menyaksikan sebuah lambang larangan pemakaian sepatu hak di dalam museum gara-gara berisiko merusak lantai ruangan. Dari sana ia mulai teratur menggambar. Salah satu gambar awalnya ialah sepatu dengan dua hak.
Kesan eksentrik itu terbawa sampai ia dewasa. Ketika udah jadi desainer, kesan selanjutnya keliru satunya nampak pada sol merah sepatu. Dalam sebuah artikel Situs Slot Gacor Hari Ini panjang, The New Yorker mengisahkan bahwa pada tahun 1993, Louboutin membuat desain sepatu yang terinspirasi berasal dari lukisan Andy Warhol.
Setelah purwarupa sepatu jadi, ia mulai sepatu selanjutnya belum lumayan nampak menonjol. Ia memikirkan bagian yang harus dibetulkan sambil menyaksikan sekeliling ruang kerjanya. Di dalam ruangan itu ia menyaksikan seorang wanita tengah mengecat kuku dengan kuteks warna merah. Pria yang pernah diberhentikan tiga kali berasal dari sekolah ini lantas miliki ide untuk mengecat bagian bawah sepatu dengan kuteks tersebut. Ia bahagia dengan hasilnya. Sejak selagi itu Louboutin memproses semua sepatu dengan sol merah, sesuatu yang kelak jadi ciri khas karyanya
Sepatu dengan sol merah nampak berbeda dan jadi tren di kalangan wanita. Merah, bagi Louboutin adalah warna yang menggoda. Produk itu sempat jadi ikon dalam film populer Sex plus The City. Louboutin pun jadi keliru satu lini sepatu yang laris di kalangan selebritas.
Victoria Beckham yang kala itu tengah melakukan daftar sbobet saat bermain judi juga sangat menggemari sepatu selanjutnya dan apalagi memakainya selagi tengah mengandung. Pertama saat ia berkunjung ke Disneyland dan selagi menghadiri pernikahan Kate Middleton.
Buat Victoria, yang penting adalah ia selamanya tampil memesona di depan paparazzi dan ia menggantungkan tampilan kasual elegan itu pada sepatu Louboutin. Jennifer Lopez memilih Louboutin untuk mendesain spesifik sepatu untuk konser tunggalnya. Yang tercipta ialah ankle boots berhak dengan cermat renda, motif leopard, dan manik-manik metal atau stud. Kate Moss dengan style tomboinya melangkah dengan sepatu hak yang berujung runcing.